Kerja Sama (Team Work)
Kerja Sama
Dwiki Wijaya (dr. Plain)
Setiap
orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari tidak akan terlepas dari suatu
interaksi sosial, dimana setiap manusia tidak hidup secara sendiri, mereka
membutuhkan orang lain dalam kehidupannya karena manusia merupakan mahluk
sosial, salah satu interaksi sosial yang biasa dilakukan manusia ialah kerja
sama, kerjasama merupakan suatu usaha antara orang perorangan atau sekelompok manusia
diantara kedua belah pihak untuk mencapai tujuan bersama sehingga mendapatkan
hasil yang lebih cepat dan lebih baik.
Dalam
kerja kerja sama juga terdapat prinsip-prinsip yang harus ditaati oleh semua
pihak agar kerja sama dapat berjalan secara lancar dan baik, prinsip-Prinsip
tersebut terdiri dari :
1.
Kepercayaan
Setiap anggota tim harus saling mempercayai anggotanya satu
sama lain, mereka harus percaya bahwa setiap anggota mampu melaksanakan
pekerjaan masing-masing dengan baik, kepercayaan ini sangat penting sebab tanpa
adanya rasa percaya kerja sama tidak akan berjalan baik karena masing-masing
anggota saling curiga terhadap kinerja anggota lainnya.
Contoh: Dalam perencanaan MedGath
FK UNILA 2017 masing-masing anggota diberikan tugas masing-masing untuk
mengatur agar jalannya acara dapat berjalan secara baik, mulai dari ada yang
bekerja dibidang acara, konsumsi, dekorasi, perlengkapan dan lain sebagainya.
Kerja sama ini tidak akan berjalan secara baik jika masing-masing anggota tidak
memiliki rasa percaya terhadap teman sejawatnya sendiri bahwa mereka dapat
menjalankan tugas-tugasnya secara baik, sehingga rasa curiga akan muncul dan
menyebabkan beberapa orang mengambil alih pekerjaan teman sejawatnya yang
dianggap tidak dapat bekerja secara baik.
2.
Ketulusan
Sesuatu yang dikerjakan secara tulus maka hasil pekerjaan
yang dihasilkan akan menjadi lebih baik, karena tanpa adanya ketulusan dalam
arti dalam keadaan terpaksa maka pekerjaan yang dikerjaan akan cenderung
setengah-setengah dan tidak tuntas.
Contoh: Seorang mahasiswa berniat untuk mengerjakan tugas
secara berkelompok dengan teman-temannya yang telah diberikan dosen kepadanya,
pembagian tugas pun dilakukan tetapi salah satu dari mereka merasa bahwa ia
mengerjakan tugas tersebut karena adanya tuntutan yang harus ia penuhi sebagai
anggota kelompok bukan berasal dari motivasi yang berasal dari dalam diri maka
pekerjaan yang ia lakukan akan cenderung tidak tuntas ataupun walaupun tuntas
tetapi hasilnya kurang memuaskan.
3. Totalitas
Setiap anggota tim harus bekerja secara totalitas demi
suksesnya sebuah masalah, didalam kerja sama biasanya masing-masing anggota
memegang peranan masing-masing yang mana saling bergantungan satu sama lainnya
yang mana artinya apabila ada anggota yang bekerja tidak secara optimal, maka
akan mengganggu kualitas anggota tim yang lain. Dengan demikian setiap anggota
harus mampu menunjukkan totalitas dalam pekerjaannya karena hal ini akan
berdampak terhadap kualitas kerja sama
secara keseluruhan.
Contoh: Pembagian tugas MedGath
FK UNILA 2017 terdiri dari bidang konsumsi, acara, dekorasi, dana usaha, dan
lain sebagainya, jika misalnya salah satu dari komponen bidang tersebut ada
beberapa yang tidak dikerjakan secara maksimal, maka akan mempengaruhi jalannya
MegGath FK UNILA 2017 secara
keseluruhan, karena masing-masing dari bidang yang telah ditetapkan merupakan
suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
4. Kekompakan
Kerja sama dapat berjalan dengan baik jika masing-masing dari
anggota memiliki kekompakkan yang kuat, yaitu dengan memahami tujuan dari kerja
sama tersebut diadakan, sehingga masing-masing anggota memiliki tujuan yang
sama dan sepandangan.
Contoh: Jika bidang dana usaha MedGath FK UNILA 2017 diberikan target penjualan oleh ketua
pelaksana, maka masing-masing anggota harus bekerja sama untuk mencapai target
penjualan yang telah ditetapkan.
5. Keadilan
Perlakuan tidak adil adalah cikal-bakal perpecahan dalam
kelompok. Oleh sebab itu dalam tim harus diterapkan peraturan, pembagian dan
mekanisme kerja yang jelas. Jangan sampai ada yang merasa beban kerjanya lebih
berat dari yang lain. Jumlah anggota tim tergantung pada apa yang dikerjakan.
Jika pekerjaannya banyak, tim dapat dipecah-pecah menjadi beberapa tim kecil
supaya mudah dikoordinasi. Jangan lupa mengadakan evaluasi hasil kerja secara
periodik, selain untuk dapat memantau sejauh mana pencapaian tim, berguna juga
untuk memompa semangat kerja mencapai tujuan berikutnya.
Contoh: Pembagian tugas Medgath
FK UNILA 2017 membagi beberapa kelompok kecil di berbagai bidang dengan
komposisi yang telah ditetapkan berdasarkan berat atau tidaknya pekerjaan yang
dibebankan, seperti misalnya bidang dekorasi berjumlah 70 orang karena dianggap
pekerjaan tersebut merupakan pekerjaan berat yang sangat mengandalkan pemikiran
ide dan kreativitas, berbeda halnya dengan bidang keamanan yang hanya berjumlah
10 orang karena dianggap pekerjaan tersebut tidak terlalu berat, dan dapat
dilakukan oleh sedikit orang saja
6. Memahami
keberagaman
Perbedaan pendapat anggota dalam berkerja sama merupakan
hal-hal yang wajar, karena sudah pasti setiap orang memiliki pandangan terhadap
sesuatu secara berbeda, tetapi tentunya dalam hal ini kita harus menggabung dari
pendapat yang berbeda-beda itu manjadi satu kesatuan dengan musyawarah dan
mufakat, dengan tidak memaksakan kehendak sendiri dan memahami kebaragaman.
Contoh: Dalam pengambilan tema MedGath FK UNILA 2017 masing-masing anggota menyampaikan pendapat
masing-masing yang menurut mereka itulah tema yang terbaik, tetapi pada
akhirnya akan dipilih salah satu dari sekian tema yang telah diusulkan dengan
cara musyawarah dan mufakat sehingga terpililah suatu tema hasil keputusan
bersama.
7.
Kebersamaan
Tanpa kebersamaan prinsip-prinsip lain seperti keadilan,
totalitas, kepercayaan, kekompakan, kerjasama dan prinsip lainnya akaan
menjadi sia-sia, dengan adanya kebersamaan antar tiap anggota masing -masing
dapat mengenal lebih jauh siapa - siapa saja pribadi dan karakter dalam tim
nya. Sehingga dapat terbangun prinsip-prinsip lainnya menjadi lebih kuat dan
kokoh.
Contoh: Jika dalam pelaksanaan MedGath FK UNILA 2017 terdapat bidang pekerjaan yang telah selesai
maka bidang tersebut wajib membantu bidang lainnya yang dalam pekerjaannya
belum tuntas, karena kebersamaan membuat masing-masing anggota menjadi
sepenangungan.
8.
Kerja Sama
Suatu pekerjaan yang dilakukan dengan kerja sama akan membuat
pekerjaan yang dilakukan menjadi lebih cepat dan mudah.
Contoh: Dalam perencanaan MedGath FK UNILA 2017 masing-masing anggota diberikan tugas
masing-masing yang dibagi menjadi beberapa bidang seperti bidang acara, konsumsi, dekorasi,
perlengkapan, keamanan dan lain sebagainya, yang mana setiap bidang terdiri dari
beberapa orang dan memiliki tugas masing-masing sehingga pekerjaan yang dilakukan
menjadi lebih mudah, cepat, dan terorganisir dengan baik.
Ada
beberapa ciri-ciri yang dapat dilihat dari sebuah tim yang memiliki kerja sama
yang efektif, diantaranya yaitu bahwa setiap komponen tim harus memilki :
1.
Komitmen untuk sukses
dan tujuan kelompok
Setiap komponen didalam tim kerja sama harus saling
memiliki komitmen untuk mencapai tujuan tim yang telah ditetapkan.
2.
Interdependen
Sesama komponen tim memiliki ketergantungan dengan sesamanya
dalam menjalan tugas yang telah ditetapkan, karena mereka merupakan suatu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
3.
Interpersonal Skill
Setiap komponen tim kerja sama harus memiliki rasa peduli
terhadap sesamanya dan juga kepercayaan diri yang tinggi untuk dapat
menyelesaikan tugas yang telah ditetapkan.
4.
Komunikasi dan
Feedback Positif
Setiap komponen tim kerja sama saling memberikan feedback
kepada sesama sebagai evaluasi diri untuk menjadi lebih baik kedepannya.
5.
Komposisi Anggota Tim
yang Tepat
Komposisi komponen tim juga perlu diperhatikan dimana tim
yang memiliki pekerjaan yang berat harus terdiri dari banyak orang, sebaliknya
jika pekerjaan yang dilakukan sebuah tim termasuk pekerjaan mudah maka cukup
hanya mengambil beberapa orang saja untuk menjalani tugas tersebut.
6.
Komitmen Terhadap
Proses dan Tanggung Jawab
Komponen tim diharuskan untuk dapat berkomitmen terhadap
kinerja yang baik dari awal sampai akhir kerja sama dilakukan, dan juga setiap komponen
harus menyadari masing-masing tanggung jawab yang telah diberikan kepada mereka
sehingga hasil yang diharapkan dapat terlealisasi dengan sebaik mungkin.
Referensi
1. Lisiswati, R 2017, Kerja Sama, Fakultas Kedokteran Universitas
Lampung, hal 8-36, Retrieved
21 September 2017
2. Sandi, S 2016, Prinsip-Prinsip Dalam Kerja Sama Tim, Cyberits,
Retrieved 21 September 2017, http://cyberits.co.id
Komentar
Posting Komentar